1.Tuliskan beberapa pengertian etika (2) ?
2.Berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat (5) ?
3.Berilah contoh etiket dan penerapannya di masyarakat (5) ?
4.Apa pendapat anda tentang edonisme ?
Jawaban
1.*etika adalah watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
*etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
2. *Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua
Yang dimaksud orang yang lebih tua disini adalah para orang tua kita, yaitu Bapak, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak dan orang lain yang lebih tua dari kita.
Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan membesarkan, mendidik dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan batin, baik materi, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun mereka tidak mengharapkan balasan atas kasih sayangdan pengorbanan kepada kita.
Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban menghormati dan menuruti segala nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat kita yang lebih tua juga harus kita hormati dan kita perlakukan seperti orang tua kita. Oleh karena itu kita harus berlaku hormat dan sopan, tidak bersikap melawan atau menentang pada saat ada perselisihan. Karena bila kita bersikap hormat dan sopan insya’ Allah mereka pun akan berlaku sama.
*Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya
Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m\dimintai tolong baik bersifat pribadi pun kita lebih terbuka.
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari kita sela bersama mereka, maka kita patut menghormatinya serta menghargai kedudukan mereka, demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai kita, cara bergaul yang baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu hendaknya kita turut memikirkan dan mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban permasalahannya.
*Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda
Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Islam menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk orang yang lebih muda dari kita. Walau kita banyak kelebihan dibanding mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan.
Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya mereka pun tidak akan menghormati kita.
*Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.
Cara menyelesaikan persengketaan antar sesama orang muslim yang timbul dikalangan umat Islam, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan kejahilan orang karena pada dasarnya muslim dan mu’min itu bersaudara hubungannya sangat erat sekali bagaikan bangunan, jika satu penyangga hilang akan roboh, begitu dengan kaum muslim satu ceroboh akan mendatangkan musibah.
*Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama
Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan, perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.
3. *Berkenalan
Untuk berkenalan dibutuhkan tata cara yang perlu diperhatikan. Ada beberapa cara berkenalan, yaitu :
• Dengan perantara orang lain
• Dengan perantara surat
• Dengan memperkenalkan diri sendiri
Orang yang muda diperkenalkan kepada yang lebih tua usianya
Seorang pria dikenalkan kepada seorang wanita.
Apabila kita memperkenalkan sesorang, seyogyanya kita sebutkan nama dan g elar atau pangkatnya dengan lengkap sebagai contoh : “perkenalkan kolonel badu,dokter dari Ruspau”
Bila memperkenalkan diri sendiri, sebutkan dengan jelas dan sopan nama sendiri tanpa menyebutkan gelar atau pangkat (kecuali dalam kedinasan).
Saat diperkenalkan, sebaiknya berdiri sejenak untuk berjabat tangan sebagai tanda perhatian.
*Berjabat tangan
Pada waktu berjabat tangan, bersikaplah yang hangat tunjkkan muka yang ramah, peganglah tangan dengan wajar (tidak terlalu keras, tidak terlalu lemas).
orang yang lebih tua atau yang dituakanatau orang yang dihormati biasanya mengulurkan tangan lebih dahulu.
Pada saat kita datang kepertemuan denganjumlah undangan yang terbatas, maka sebaiknya kita menjabat tangan tamu-tamu yang sudah datang terlebih dahulu. Sedangkan untuk undangan dengan jumlah tamu yang banyak, sebaiknya hanya menjabat tangan kepada tuan rumah saja, kepada tamu yang lain cukup dengan menganggukkan kepala atau tersenyum. Pada waktu kita menjabat tangan, sebaiknya tidak sambil merokok atau tangan masuk dalam saku. Pada waktu menjabat tangan, tataplah mata orang yang diperkenalkan dengan ramah (jangan bersikap acuh tak acuh).
*Berciuman
Rasa senang, bahagia, simpati, duka dapat diungkapkan dengan cara berjabat tangan. Jika hubungan emosional cukup akrab, dapat sambil berpelukan badan, dapat juga sambil berciuman pipi.
• Tata cara berciuman pipi :
o Posisi tubuh tidak terlalu rendah
o Posisi badan sedemikian rupa, sehingga pipi,bertemu pipi, atau bibir ketemu pipi.
o Upayakan berciuman dilakukan dengan cara yang tenang, tak terlalu bersemangat.
o Dapat juga sambil membunyikan bibir seperti kecupan.
• Seandainya tidak ingin berciuman pipi :
Apabila tidak ingin berciuman pipi cukup tegakkan badan. Sikap sopan, mengangguk-anggukkan kepala adan mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Kesannya separuh hati dan tidak tulus dalam menyatakan simpati apabila bersalam dan bergerak seperti orang berciuman namun tidak menempelka pipi.
*Respect
Masihkah Anda memiliki rasa respect atau rasa hormat? Sebuah tanda bahwa Anda masih perduli dengan orang lain, menghargai dan memahami orang lain. Anda tidak memperdulikan respect pada siapa. Orang tua, teman, ataupun adik yang usianyajauh dibawah Anda. Ya, respect di sini memang tidak berdasarkan kultur ataupun keyakinan. Yang terpenting Anda bisa memberikan sebuah penghargaan dengan segala dan kelebihan yang ia punya. Dengan Anda bisa bersikap respect terhadap orang lain, Anda pun akan mendapatkan respect yang sama pula.
*Empati
Jika Anda masih memiliki rasa empati, berarti Anda tidak ingin menyakiti hati orang lain. Mulailah memposisikan Anda pada pihak lain, dengan begitu Anda akan bisa mengontrol sikap, perilaku dan perkataan Anda. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, turut merasa sakit dengan penderitaan orang lain, dan turut berduka dengan kedukaan orang lain. Jangan biarkan ketidak pedulian terhadap orang lain menjalar dalam sikap Anda di kehidupan ini. Dengan demikian Anda pun layak dikatakan sebagia orang yang dewasa dan bijaksana.
*Kejujuran
Kunci suksesnya menjalin sebuah hubungan baik hubungan social atau hubungan yang lainnya adalah dengan bersikap yang jujur. Sekalipun menyakitkan, akan lebih baik berkata jujur. Jujur disini berarti mengatakan apa adanya tanpa ada yang ditutupi dan dilebih lebihkan. Baik perkataan atau perbuatan. Meskipun terkadang sulit, Anda harus menemukan cara untuk mengatakannya secara jujur.
4.Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya 1x, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas.
2.Berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat (5) ?
3.Berilah contoh etiket dan penerapannya di masyarakat (5) ?
4.Apa pendapat anda tentang edonisme ?
Jawaban
1.*etika adalah watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
*etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
2. *Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua
Yang dimaksud orang yang lebih tua disini adalah para orang tua kita, yaitu Bapak, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak dan orang lain yang lebih tua dari kita.
Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan membesarkan, mendidik dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan batin, baik materi, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun mereka tidak mengharapkan balasan atas kasih sayangdan pengorbanan kepada kita.
Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban menghormati dan menuruti segala nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat kita yang lebih tua juga harus kita hormati dan kita perlakukan seperti orang tua kita. Oleh karena itu kita harus berlaku hormat dan sopan, tidak bersikap melawan atau menentang pada saat ada perselisihan. Karena bila kita bersikap hormat dan sopan insya’ Allah mereka pun akan berlaku sama.
*Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya
Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m\dimintai tolong baik bersifat pribadi pun kita lebih terbuka.
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari kita sela bersama mereka, maka kita patut menghormatinya serta menghargai kedudukan mereka, demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai kita, cara bergaul yang baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu hendaknya kita turut memikirkan dan mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban permasalahannya.
*Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda
Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Islam menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk orang yang lebih muda dari kita. Walau kita banyak kelebihan dibanding mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan.
Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya mereka pun tidak akan menghormati kita.
*Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.
Cara menyelesaikan persengketaan antar sesama orang muslim yang timbul dikalangan umat Islam, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan kejahilan orang karena pada dasarnya muslim dan mu’min itu bersaudara hubungannya sangat erat sekali bagaikan bangunan, jika satu penyangga hilang akan roboh, begitu dengan kaum muslim satu ceroboh akan mendatangkan musibah.
*Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama
Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan, perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.
3. *Berkenalan
Untuk berkenalan dibutuhkan tata cara yang perlu diperhatikan. Ada beberapa cara berkenalan, yaitu :
• Dengan perantara orang lain
• Dengan perantara surat
• Dengan memperkenalkan diri sendiri
Orang yang muda diperkenalkan kepada yang lebih tua usianya
Seorang pria dikenalkan kepada seorang wanita.
Apabila kita memperkenalkan sesorang, seyogyanya kita sebutkan nama dan g elar atau pangkatnya dengan lengkap sebagai contoh : “perkenalkan kolonel badu,dokter dari Ruspau”
Bila memperkenalkan diri sendiri, sebutkan dengan jelas dan sopan nama sendiri tanpa menyebutkan gelar atau pangkat (kecuali dalam kedinasan).
Saat diperkenalkan, sebaiknya berdiri sejenak untuk berjabat tangan sebagai tanda perhatian.
*Berjabat tangan
Pada waktu berjabat tangan, bersikaplah yang hangat tunjkkan muka yang ramah, peganglah tangan dengan wajar (tidak terlalu keras, tidak terlalu lemas).
orang yang lebih tua atau yang dituakanatau orang yang dihormati biasanya mengulurkan tangan lebih dahulu.
Pada saat kita datang kepertemuan denganjumlah undangan yang terbatas, maka sebaiknya kita menjabat tangan tamu-tamu yang sudah datang terlebih dahulu. Sedangkan untuk undangan dengan jumlah tamu yang banyak, sebaiknya hanya menjabat tangan kepada tuan rumah saja, kepada tamu yang lain cukup dengan menganggukkan kepala atau tersenyum. Pada waktu kita menjabat tangan, sebaiknya tidak sambil merokok atau tangan masuk dalam saku. Pada waktu menjabat tangan, tataplah mata orang yang diperkenalkan dengan ramah (jangan bersikap acuh tak acuh).
*Berciuman
Rasa senang, bahagia, simpati, duka dapat diungkapkan dengan cara berjabat tangan. Jika hubungan emosional cukup akrab, dapat sambil berpelukan badan, dapat juga sambil berciuman pipi.
• Tata cara berciuman pipi :
o Posisi tubuh tidak terlalu rendah
o Posisi badan sedemikian rupa, sehingga pipi,bertemu pipi, atau bibir ketemu pipi.
o Upayakan berciuman dilakukan dengan cara yang tenang, tak terlalu bersemangat.
o Dapat juga sambil membunyikan bibir seperti kecupan.
• Seandainya tidak ingin berciuman pipi :
Apabila tidak ingin berciuman pipi cukup tegakkan badan. Sikap sopan, mengangguk-anggukkan kepala adan mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Kesannya separuh hati dan tidak tulus dalam menyatakan simpati apabila bersalam dan bergerak seperti orang berciuman namun tidak menempelka pipi.
*Respect
Masihkah Anda memiliki rasa respect atau rasa hormat? Sebuah tanda bahwa Anda masih perduli dengan orang lain, menghargai dan memahami orang lain. Anda tidak memperdulikan respect pada siapa. Orang tua, teman, ataupun adik yang usianyajauh dibawah Anda. Ya, respect di sini memang tidak berdasarkan kultur ataupun keyakinan. Yang terpenting Anda bisa memberikan sebuah penghargaan dengan segala dan kelebihan yang ia punya. Dengan Anda bisa bersikap respect terhadap orang lain, Anda pun akan mendapatkan respect yang sama pula.
*Empati
Jika Anda masih memiliki rasa empati, berarti Anda tidak ingin menyakiti hati orang lain. Mulailah memposisikan Anda pada pihak lain, dengan begitu Anda akan bisa mengontrol sikap, perilaku dan perkataan Anda. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, turut merasa sakit dengan penderitaan orang lain, dan turut berduka dengan kedukaan orang lain. Jangan biarkan ketidak pedulian terhadap orang lain menjalar dalam sikap Anda di kehidupan ini. Dengan demikian Anda pun layak dikatakan sebagia orang yang dewasa dan bijaksana.
*Kejujuran
Kunci suksesnya menjalin sebuah hubungan baik hubungan social atau hubungan yang lainnya adalah dengan bersikap yang jujur. Sekalipun menyakitkan, akan lebih baik berkata jujur. Jujur disini berarti mengatakan apa adanya tanpa ada yang ditutupi dan dilebih lebihkan. Baik perkataan atau perbuatan. Meskipun terkadang sulit, Anda harus menemukan cara untuk mengatakannya secara jujur.
4.Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya 1x, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar